Sinetron

Suatu hari beberapa tahun lalu, saat nenekku (alm) masih hidup, aku dan adikku sedang menikmati liburan di rumah.

Aku makan dan adikku tidur2an di kursi, TV dibiarkan menyala.
Nenek datang “Jeh, pindahin ke RC**, lagi si melati”

Siapa pula itu si Melati, kami (aku dan adikku) ga kenal. Maklum di kost-an ga ada TV.

Disela2 kekhusuk-an nenekku nonton sekali2 nenek memberi tahu kami cerita dari tontonannya (khas Indonesia banget, udah tahu sama2 nonton, barengan pula, masih aja saling mereview cerita). Kami meng-‘oh…oh’ kan pura pura ngerti (dan peduli).

Dan nenekpun cerita “si ini teh pedahal kemarin sama si itu kok sekarang sama si anu, kemarin si ini teh baik kok sekarang jahat”

Kami bengong dan bingung…beberapa saat kemudian baru mengerti, ternyata sinetron yg nenek tonton hari ini dan kemarin pemainnya sama tapi judulnya beda (begitulah sinetron Indonesia, pemainnya musiman, jadinya begitu tuh, bikin pusing nenek nenek)

Selang kemudian, adiknya nenekku (udah nenek nenek juga, rumahnya disamping rumahku) datang.

“Lagi pada ngapain..??”

Kemudian…blablabla…nenekku kembali menerangkan cerita sinetron yang ditontonnya.

Tiba tiba adik nenekku nanya “trus…si Netron-nya yang mana?”

Aku &adikku kembali bengong dan bingung. Lalu menutup muka dengan bantal kursi.

” (bwhuahahaha…haha…) ”

Lebih parah lagi.