Archive

Archive for 19 March 2009

Episode 4 : Sanlat Terakhir


Tahun berikutnya, menjelang kenaikan ke kelas 6, aku kembali diikutkan pesantren kilat.

Masih di pesantren yang sama dengan episode 3 : Murottalul Qur’an Tarbiyatul Athfal.

Masih dengan aktivitas yang sama, bedanya tahun ini hampir semua pesantren termasuk MQTA membuka juga pesantren kilat, jadi santri sanlatnya jadi lebih banyak, ada ujian dan sertifikatnya juga seperti di Al Ulfah.

Sempat ada hal konyol yang aku lakukan waktu sanlat disini.

Disamping balkon kobong putri ada rimbunan pohon cengkeh yang menjulur ke balkon. Oleh salahsatu temanku aku diberitahu kalau pohon cengkeh itu bisa buat merokok. Aku sudah faham itu sejak lama, karena kakekku pun punya beberapa pohon cengkeh yang buahnya sering dijual, katanya itu buat dibikin rokok.

Tapi dengan ‘misleuk’nya, temanku memetik ranting kecil paling ujung yang berujung daun, kira kira sebesar dan sepanjang sedotan air mineral gelas. Lalu disulut salah satu ujungnya, setelah api dimatikan, dari ujung satu lagi temanku menghisapnya, dan memang kemudian dari mulutnya keluar asap seperti merokok sungguhan. Aku dan yang lainnya juga mencoba, fhuaaaahhh….pedesssss.

Temanku itu bukan seorang perokok tentu. Beliau sama sepertiku, anak kampung yang terbiasa main dan eksplorasi dengan alam. Cerita ini hanya ingin memperlihatkan bahwa ‘kreatifitas’ bukan monopoli anak terpelajar dengan biaya sekolah mahal dan bangunan eksklusif.

Buat yang suka merokok juga, ada tips nih, mending anda menanam pohon cengkeh disamping rumah, buat kamar anda dilantai 2 yang bersentuhan dengan rimbunnya daun cengkeh, silakan merokok dengan cara tadi, lebih murah, awet ( karena pasti gak kuat lama ), nafas segaaaaaarrrr.

Hal lain tentang pesantren ini. Tidak ada yang beda. Ini terakhir kalinya aku sanlat.

Categories: Uncategorized